Kamis, 18 Desember 2014

Tanaman Buah di Dalam POT (Tabulampot)

Cara mudah membuat tabulampot


Metode budidaya tanaman buah dalam pot (tabulampot) merupakan upaya untuk menjawab tantangan keterbatasan lahan. Tanaman buah yang biasanya berpostur tinggi dengan perakaran dalam. Tanaman ini membutuhkan ruang tumbuh yang cukup luas. Hal ini tentunya menyulitkan bagi penduduk yang tinggal di perkotaan atau yang tinggal di kompleks perumahan dengan lahan yang sangat terbatas .
Sejak tahun 1970-an, berkembang metode menanam buah dalam lingkungan terbatas atau tabulampot. Metode ini terus berkembang, baik dari sisi teknologi maupun jumlah jenis tanaman buah yang bisa dijadikan tabulampot.
Saat ini, banyak bermunculan usaha penyedia bibit tabulampot. Dalam berbagai pameran pertanian, tabulampot selalu jadi incaran favorit. Pehobi tertarik pada tabulampot untuk alasan fungsional maupun estetika. berikut kami sampaikan sedikit informasi terkait metode dan teknik perawatanya.

Jenis-jenis tabulampot

Hampir semua jenis tanaman buah bisa tumbuh dalam bentuk tabulampot. Tapi tidak semua tabulampot bisa menghasilkan buah. Karena meskipun bisa tumbuh subur, jenis-jenis tanaman tertentu belum bisa berbuah dalam lingkungan tabulampot.
Terdapat beberapa jenis tanaman buah yang lazim dijadikan tabulampot. Tingkat keberhasilan berbuahnya dikategorikan mudah, sulit dan belum berhasil. Beberapa tanaman dengan kategori mudah berbuah diantaranya jambu,mangga,jeruk, belimbing, sawo. Tanaman yang sulit berbuah antara lain rambutan, lengkeng, manggis, duku dan jambu bol.  Sedangkan tanaman alpukat dan durian masih belum berhasil berbuah optimal dalam lingkungan tabulampot.

Menyiapkan bibit tabulampot

Bibit tanaman merupakan hal yang sangat menentukan tingkat keberhasilan tabulampot. Terdapat dua jenis bibit tanaman, yaitu bibit hasil perbanyakan generatif (dari biji) dan bibit hasil perbanyakan vegetatif (cangkok, okulasi dan penyambungan).
Untuk budidaya tabulampot sebaiknya gunakan bibit hasil perbanyakan vegetatif. Kelebihan bibit hasil vegetatif yaitu sifat tanamannya bisa dipastikan, karena sama dengan sifat induknya. Sehingga keberhasilannya lebih mudah diprediksi. Selain itu, bibit perbanyakan vegetatif lebih cepat berbuah. Kekurangan bibit jenis ini akarnya kurang kuat sehingga tanaman mudah roboh atau mengalami kekeringan.
Tingkat keberhasilan tabulampot sangat ditentukan oleh bibit tanaman. Oleh karena itu pilihlah bibit yang kita tahu persis sifat-sifatnya. Bebas dari hama dan penyakit tanaman. Untuk memastikannya biasanya bibit tersebut telah memiliki sertifikat dari komunitas atau lembaga terpercaya.

Menyiapkan media tanam

Media tanam tabulampot bermacam-macam. Media tanam berfungsi sebagai tempat tumbuhnya akar dan untuk menopang postur tanaman. Media tanam tabulampot harus bisa menyimpan air dan memasok nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
Media tanam yang sering digunakan para pehobi antara lain campuran tanah, kompos dan arang sekam dengan komposisi 1:1:1. Bisa juga campuran tanah, pupuk kambing dan sekam padi dengan komposisi 1:1:1. Untuk menekan biaya, gunakan bahan baku yang banyak ditemui di lingkungan sekitar.
Tanah dan material organik di daerah tropis biasanya memiliki tingkat keasaman yang cukup tinggi. Bila bahan-bahan media tanam tersebut terlalu asam campurkan kapur pertanian atau dolomit ke dalamnya.
Setelah menyiapkan media tanam, selanjutnya siapkan pot sebagai wadah. Jenis pot bisa terbuat dari tanah liat, logam (drum), plastik, semen atau kayu. Pot dari berbahan tanah liat dan kayu sangat baik untuk tabulampot karena memiliki pori-pori sehingga kelembaban dan temperatur media tanam lebih stabil. Namun kelemahannya bahan-bahan tersebut tidak tahan lama.
Wadah tabulampot yang baik harus memiliki kaki atau alas yang memisahkan dasar pot dengan tanah. Hal ini penting untuk aliran drainase dan memudahkan pengawasan agar akar tanaman tidak menembus tanah.

Penanaman bibit tanaman

Berikut ini langkah-langkah untuk menanam bibit tanaman ke dalam wadah tabulampot:
  • Siapkan bahan-bahan media tanam, kemudian ayak dan buang kerikil-kerikil yang ada didalamnya. Campurkan bahan-bahan itu hingga merata.
  • Siapkan pot dengan ukuran yang disesuaikan dengan ukuran tanaman. Sebaiknya dimulai dari ukuran pot yang kecil. Sehingga apabila tanaman semakin besar pot bisa diganti, sekaligus sebagai penanda untuk meremajakan media tanam.
  • Letakkan pecahan genteng pada dasar pot, satu lapis saja. Kemudian letakkan juga satu lapis ijuk atau sabut kelapa.
  • Kemudian isi dengan media tanam yang sudah disiapkan hingga setengah tinggi pot.
  • Untuk mengurangi penguapan, pangkas sebagian daun atau batang bibit tanaman. Kemudian buka polybag bibit tanaman, letakkan tepat ditengah-tengah pot. Timbun dengan media tanam hingga pangkal batang.
  • Padatkan media tanam di sekitar pangkal batang, pastikan tanaman sudah kuat tertopang. Siram dengan air untuk mempertahankan kelembaban.
  • Simpan tabulampot di tempat yang agak teduh untuk beradaptasi. Siram setiap pagi atau sore hari. Setelah satu minggu, letakkan tabulampot di tempat terbuka.

Perawatan tabulampot

a. Penyiraman

Tabulampot yang telah jadi harus di letakkan di tempat terbuka dan terkena cahaya matahari sepenuhnya. Pada musim kemarau penyiraman dilakukan setiap hari, bisa pagi atau sore hari. Pada musim hujan penyiraman hanya dilakukan apabila media tanam terlihat kering. Penyiraman menggunakan selang air atau gembor.
Bila jumlah tabulampot banyak, penyiraman bisa diprogram dengan membangun sistem irigasi. Sistem irigasi yang paling cocok adalah irigasi tetes. Irigasi ini irit tenaga kerja, hemat air dan mudah dikontrol. Namun memerlukan investasi yang cukup besar. Silahkan baca tentang  irigasi tetes (dripp irigation) di sini.

b. Pemangkasan

Setidaknya terdapat tiga tujuan pemangkasan tabulampot yaitu pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi dan pemangkasan peremajaan. Pemangkasan bentuk dilakukan untuk membentuk tajuk baru dan mengatur postur tanaman agar sinar matahari bisa menembus semua bagian tanaman. Selain dua fungsi itu, pemangkasan bentuk juga terkait dengan estetika.

Salah satu teori umum dalam memangkas bentuk tabulampot adalah 1-3-9. Artinya, dalam setiap 1 batang primer terdapat maksimum 3 batang sekunder dan dalam 1 batang sekunder maksimum terdapat 3 batang tersier. Batang yang dipilih untuk dibiarkan tumbuh adalah yang sehat dan kuat, sekaligus juga memiliki unsur estetika pada tanaman.
Pemangkasan produksi berkaitan dengan fungsi produksi tanaman. Pemangkasan dilakukan terhadap tunas air untuk merangsang pembungaan. Selain itu, pemangkasan dilakukan terhadap batang yang terlihat berpenyakit.

Terakhir pemangkasan peremajaan, dilakukan terhadap tanaman yang telah tua. Pada tabulampot yang sudah tua biasanya dilakukan penggantian media tanam dan pot (repotting). Pada fase ini, beberapa cabang perlu dipangkas. Bahkan pada kasus-kasus tertentu hanya menyisakan batang primer saja.

c. Pemupukan

Media tabulampot memiliki cadangan nutrisi yang terbatas. Oleh karena itu pemupukan menjadi hal yang sangat vital. Pemupukan pertama dilakukan satu bulan setelah tanam. Selanjutnya dilakukan setiap 3-4 bulan sekali.

Pupuk yang digunakan sebaiknya pupuk organik. Jenisnya bisa kompos, pupuk kandang atau pupuk organik cair. Meskipun kandungan haranya tidak seakurat pupuk kimia, pupuk organik memiliki unsur hara yang lebih lengkap. Selain itu penambahan bahan-bahan organik akan merangsang aktivitas biologi dalam media tanam.

Pupuk kimia diperlukan pada saat-saat tertentu saja. Misalnya pada saat pembungaan dan pembuahan dimana tanaman memerlukan unsur-unsur hara makro seperti P dan K dalam jumlah banyak. Dan beberapa unsur mikro seperti Ca, Mn, Fe, dll. Dalam pupuk kimia unsur-unsur tersebut bisa dipastikan takarannya.

d. Pengendalian hama dan penyakit

Pengendalian hama dan penyakit pada tabulampot sebaiknya dilakukan sejak dini, yakni sejak memilih bibit. Bibit unggul biasanya memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit tertentu. Belilah bibit dari sumber yang terpercaya.
Pencegahan serangan hama dan penyakit juga bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan media tanam dan kebun. Gulma dan semak belukar disekitar kebun bisa menjadi sumber hama dan penyakit.
Bila tabulampot sudah kadung terserang hama atau penyakit, langkah pertama bisa diberantas secara manual. Misalnya dengan memungut ulat yang menyerang atau memangkas dahan yang terkena penyakit.
Pada saat tabulampot berbuah, lindungi buah dengan plastik atau jaring pelindung. Atau juga bisa dengan memasang perangkap hama, seperti penggunaan hormon feromon untuk memerangkap lalat buah.
Penyemprotan tabulampot dengan pestisida menjadi dilema. Biasanya tabulampot ditanam di pekarangan rumah atau lokasi yang dekat dengan pemukiman. Pestisida kimia tentunya akan sangat berbahaya dan mencemari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, gunakan selalu pestisida organik. Silahkan baca tentang pestisida organik.
Apabila sangat terpaksa, penyemprotan dengan pestisida kimia bisa dilakukan. Lakukan dengan hati-hati, baca aturan dan dosis pakainya secara seksama. Penyemprotan hendaknya dilakukan secara terbatas.

e. Pergantian media dan pot

Tabulampot yang telah mencapai ukuran tertentu perlu dipindahkan. Ruang tabulampot harus cukup untuk menopang ruang gerak tanaman. Pemindahan dilakukan sekaligus dengan pergantian media tanam.

Pergantian media tanam dalam tabulampot tidak hanya berfungsi memindahkan tanaman pada pot yang lebih besar saja. Perlu juga dilakukan pemangkasan peremajaan. Misalnya, pemangkasan akar tanaman. Akar tanaman yang terus tumbuh akan membuat media tanam menjadi padat.
Akar yang panjangnya lebih dari 25 cm harus dipangkas. Kepadatan akar juga harus dikurangi. Bersamaan dengan pemangkasan akar, daun dan batang juga dipangkas untuk mengurangi penguapan.

Semoga bermanfaat...Selamat Mencoba

Kunjungi Kebun Kami di :
Jl.T.Amir Hamzah Km.28,5 
Binjai Utara.
CP : 085276720954 (Nizam)
Menyediakan Aneka Bibit Tanaman.

Minggu, 14 Desember 2014

Teknik Stek Tanaman Buah

 

Cara stek tanaman buah

Bibit setek adalah bibit vegetatif yang diperoleh dengan memperbanyak bagian tanaman yang mampu membentuk akar secara cepat, yaitu batang/cabang, akar, dan anakan.

Cabang atau batang untuk bahan bibit setek telah berumur 1-3 tahun, bermata tunas sehat, dan berasal dari pohon induk yang telah berbuah selama 2-3 musim berturut-turut.

Cabang yang telah berumur 1-2 tahun memiliki kulit berwarna kecokelat-cokelatan, minimal berukuran sebesar pensil. Kalau cabang terlalu kecil atau berasal dari tunas air, bibit setek akan mudah kering dan mati. Kalaupun bisa tumbuh, sifat tanaman mudah rapuh dan masa berbuah menunggu lama. Kalau cabang yang digunakan terlalu tua, bibit setek tidak cepat menghasilkan akar yang sempurna.

Cabang bermata tunas sehat memiliki pertumbuhan yang paling sempurna. Kalau mata tunas cabang tidak sehat atau rusak, besar kemungkinan bibit setek yang tumbuh keadaannya akan merana. Bahkan bibit bisa tidak tumbuh sama sekali.

Kalau cabang bahan setek berasal dari tanaman yang telah berproduksi 2-3 kali berturut-turut, bibit yang diperoleh memberi kepastian bahwa bahannya bagus. Kalau pohon induk yang dipakai bersifat unggul, dapat dipastikan mutu buah dari tanaman baru itu pasti sama dengan pohon induknya.

Teknik pembuatan bibit setek sangat sederhana. Sifat-sifat unggul pohon induk yang diinginkan dapat menurun dengan sempurna pada tanaman baru. Buah yang dihasilkan nantinya pun bermutu serupa pohon induknya.

Namun tidak semua tanaman buah bisa diperbanyak dengan setek. Tanaman buah-buahan yang bisa diperbanyak dengan setek sangat terbatas jenisnya. Misalnya anggur, arbei, delima, jeruk manis, jambu air, jambu mete. mangga, dan salak. Jambu biji, jambu sukun, dan kesemek juga bisa diperbanyak dengan setek, tetapi setek akar. Salak diperbanyak dengan setek tunas. 

Kelebihan Teknik Stek
  • Tanaman baru mempunyai sifat yang persis sama dengan induknya, terutama dalam hal bentuk buah, ukuran, warna dan rasanya.
  • Tanaman asal stek dapat ditanam pada tempat yang permukaan air tanahnya dangkal, karena tanaman asal stek tidak mempunyai akar tunggang.
  • Perbanyakan tanaman buah dengan stek merupakan cara perbanyakan yang praktis dan mudah dilakukan.
  • Stek dapat dikerjakan dengan cepat, murah, mudah dan tidak memerlukan teknik khusus seperti pada cara cangkok dan okulasi.
Sedangkan potensi kerugian bibit dari stek adalah:
  • Perakaran dangkal dan tidak ada akar tunggang, saat terjadi angin kencang tanaman menjadi mudah roboh.
  • Apabila musim kemarau pan-jang, tanaman menjadi tidak tahan kekeringan.
 
Cth Tanaman Jambu Madu Hasil Stek

 

Stek Batang

Pada dasarnya, stek dari ketiga bagian tanaman yang diambil untuk stek, yaitu batang, akar, dan anakan atau tunas, hanya stek batang yang paling tidak mudah untuk dilakukan, terutama untuk tanaman yang berkayu.

Stek batang dibedakan menjadi tiga jenis dari cara pengambilan batang yang digunakan untuk stek, yaitu stek lunak, stek setengah lunak, dan stek keras. Perbedaan antara tiga jenis stek tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Stek lunak dibuat dari pucuk ranting/cabang muda yang masih dalam masa tumbuh,
  2. Stek setengah lunak dibuat dari ranting/cabang yang sudah berhenti pertumbuhannya dan mulai menua batang maupun daunnya. Tetapi, batangnya masih belum mengayu. Umurnya tidak kurang dari satu tahun, berukuran sebesar pensil, dan masih berdaun.
  3. Stek keras adalah dahan yang sudah berumur tak kurang dari satu tahun, berukuran sebesar pensil dan masih berdaun.
Cara membuat ketiga jenis stek batang tersebut adalah sama. Langkah pembuatannya sebagai berikut.
Persiapan penanaman stek: A. Menyiapkan alat, B. Menyiapkan bahan, C. Menyiapkan sungkup, D.Menyiapkan media, E. Menyiapkan bahan stek , F. Memangkas daun
Persiapan penanaman stek: A. Menyiapkan alat, B. Menyiapkan bahan, C. Menyiapkan sungkup, D.Menyiapkan media, E. Menyiapkan bahan stek , F. Memangkas daun
Penanaman stek pada media tanah: A. Menyiapkan batang stek B. Menyiapkan hormon, C. Menanam bahan stek dari cabang mawar, D. Menanam bahan stek dari tangkai daun, E. Menanambahkan stek bunga soka  F. Menempatkan hasil stek.
Penanaman stek pada media tanah: A. Menyiapkan batang stek B. Menyiapkan hormon, C. Menanam bahan stek dari cabang mawar, D. Menanam bahan stek dari tangkai daun, E. Menanambahkan stek bunga soka
 F. Menempatkan hasil stek.
  1. Siapkan media berbentuk campuran kompos halus dan pasir yang bersih dari lumpur. Dapat juga dipergunakan serbuk gergaji kayu. Perbandingan antara pasir dan kompos adalah 1 : 1.
  2. Masukkan media di dalam pot atau bak dari kayu yang kedalamannya minimum 10 cm. Isi pot atau bak hingga 3 cm di bawah bibir pot atau bak.
  3. Kemudian basahi media dalam pot dengan air yang bersih dan biarkan air yang berlebihan mengalir keluar.
  4. Untuk stek lunak dan setengah lunak, potong ranting sepanjang 10-12,5 cm di bawah tangkai daun. Diameter stek ± 0,5 cm. Buang daun bagian bawah, kurang lebih setengah dari seluruh daun.
  5. Untuk stek keras panjang ranting atau dahan 15-20 cm, dan dipotong di bawah bagian setengah lunak di atas kuntum daun, sedangkan di bagian bawah dipotong di bawah kuntum daun. Paling sedikit 3 helai daun dibiarkan di atas bagian atas stek. Daun yang lebar dipotong setengahnya.
  6. Manfaatkan zat perangsang tumbuh (ZPT) dalam bentuk tepung atau cairan. Masukkan 2-3 cm pangkal stek ke dalam zat tersebut.
  7. Masukkan pangkal stek ke dalam media.
  8. Kerudungi stek dengan plastik yang tembus sinar, setelah sebelumnya disemprot dengan sprayer.
  9. Letakkan di tempat yang teduh.
  10. Bila dalam waktu 1 minggu daun pucuknya masih segar, kemungkinan besar stek akan berakar.
  11. Bergantung pada jenis tanaman, umumnya pada umur 1 bulan atau lebih stek sudah dapat dipindahkan ke dalam pot individu.
  12. Dalam pot individu ini stek dibiarkan tumbuh hingga cukup besar untuk dipindahtanamkan ke lahan. Usahakan jangan sampai semaian stek ini mengalami kekeringan, jaga kelembapannya. Namun, jangan sampai terlalu banyak air. Pada umumnya stek keras lebih lama mulai berakarnya
20140413_131732
Siapkan Media yang steril dengan komposisi tepat.
20140413_131658
Tancapkan batang stekan ke media.
20140413_131720
Siram denngan air seluruh hasil stekan lalu sungkup dengan plastik cor/uv, pastikan plastik tidak ada sedikitpun yang robek, janga sampai ada udara luar yang masuk kedalam sungkupan. biarkan jangan dibuka buka tergantung karakter tanaman
20140413_131708
9. satu bulan, sudah ada tanda tanda kehidupan (keluar akar)
10.bongkar sungkupan, siram dengan air pagi sore , biarkan 2-3 hari
20140413_131739
11.pot hasil stekan, taruh tempat teduh (sinar matahari tetap masuk) biarkan 1mingguan.
20140413_131901
12. tanaman siap kena sinar matahari langsung

Semoga Bermanfaat ...
Kunjungi Kebun Kami di :
Jl.T.Amir Hamzah Km.28,5 
Binjai Utara.
CP : 085276720954 (Nizam)
Menyediakan Aneka Bibit Tanaman

Senin, 08 Desember 2014

Mengenal Pupuk





JENIS DAN KEGUNAAN UNSUR HARA
1. NITROGEN ( N )
MANFAAT :
Memacu pertumbuhan tanaman secara umum, terutama pada fase vegetatif, berperan dalam pembentuk- an klorofil, asam amino, lemak,enzim, dan persenyawaan lain.
GEJALA TUMBUHAN YG MEMBUTUH-KAN PUPUK INI:
Pertumbuhan tanaman lambat. Mula-mula daun menguning dan mengering lalu rontok. Daun yg menguning di-awali dari daun bagian bawah, lalu disusul daun bagian atas.

2. FOSFOR ( P )
MANFAAT :
Membentu pertumbuhan protein dan miniral yg sangat tinggi bagi tanam-an. Bertugas mengedar- kan energi keseluruh bagiantanaman. Merang- sang pertumbuhan dan perkembang-an akar. Mempercepat pembungaan dan pembuahan tanaman. Serta mempercepat pemasakan biji dan buah.
GEJALA TUMBUHAN YG MEMBUTUH-KAN PUPUK INI:
Daun bawah berubah warna menjadi tua atau tampak mengkilap merah keunguan. Kemudian menjadi kuning keabuan dan rontok. Tepi daun, ca-bang, dan batang berwarna merah keunguan. Batang kerdil dan tidak menghasilkan bunga dan buah. Jika sudah terlanjur berbuah ukurannya kecil, jelek, dan lekas matang.

3. POTASIUM ( K )
MANFAAT :
Membantu pembentukan protein, kar-bohidrat dan gula. Membantu pengan-kutan gula dari daun ke buah. Mem-perkuat jaringan tanaman, serta me-ningkatkan daya tahan terhadap pe-nyakit.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUH-KAN PUPUK INI :
Daun mengkerut atau keriting, timbul bercak -bercak merah kecoklatan lalu kering dan mati. Perkembangan kar lambat. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, jelek, dan tidak tahan lama.

4. KALSIUM ( Ca )
MANFAAT : Mengaktifkan pembentukan bulu- bulu akar dan biji serta menguatkan batang. Membantu keberhasilan penyerbukan.Membantu pemecahan sel. membanti aktivitas beberapa enzim pertumbuhan. Serta menetralisir senyawa dan kondisi ta-nah yang merugikan.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUH-KAN PUPUK INI :
Tepi daun muda mengalami krorosil, lalu menja- lar ke tulang daun. Kuncup tanaman muda tidak berkembang dan mati. Terdapat bintik hitam pa- da serat daun. Akar pendek. Buah pecah dan bermutu rendah.

5. MAGNESIUM ( Mg )
MANFAAT : Membantu pembentukan klorofil, asama amino, vitamin, lemak dan gula. Berperan dalam transportsi fosfat dalam tanaman.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUH-KAN PUPUK INI :
Daun tua mengalami krorosis, menguning dan bercak kecoklatan, hingga akhirnya rontok. Pada tanaman yg menghasilkan biji akan menghasil- kan biji yg lemah.

6. BELERANG ( S )
MANFAAT : Membantu pembentukan asam ami- no, protein dan vitamin. Membantu pembentukan bintil akar dan pertumbuhan tunas baru.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUH-KAN PUPUK INI :
Daun muda berwarna hijau muda, mengilap, ta- pi agak pucat keputihan, lalu berubah jadi kuning dan hijau. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus.

7. BORON ( Bo )
MANFAAT : Membawa kabohidrat keseluruh jaringan tanaman. Mempercepat penyerapan unsur kalium. Merangsang tanaman berbunga dan membantu proses penyerbukan. Meningkat- kan kualitas produksi sayuran dan buah-buahan.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUH-KAN PUPUK INI :
Tunas pucuk mati dan berwarna hitam, lalumun- cul tunas amping tapi tidak lama kemudian akan mati. Daun mengalami klorosis dimulai dari bagi- an bawah daun lalu mengering. Daun yg baru muncul kerdil dan akhirnya mati. Daun tuanya berbentuk kecil, tebal dan rapuh. Pertumbuhan batang lambat dengan ruas-ruas cabang yg pendek.

8. TEMBAGA ( Cu )
MANFAAT : Membantu pembentukan klorofil dan sebagai komponen dalam pembentukan enzim tanaman.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUH-KAN PUPUK INI :
Daun muda berwarna kuning layu dan tidak berkembang. pertumbuhan dan kesuburan tanaman terhambat secara keseluruhan.

9. KLOR ( CI )
MANFAAT : Berperan dalam pemben-tukan hormon tanaman. Meningkat-kan atau memperbaiki kualitas dan kuantitas produksi tanaman.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUH-KAN PUPUK INI :
Tanaman gampang layu, daun pu-cat ,keriput,dan sebagian mengering. Produktivitas tanaman rendah dan pemasakan buah lambat.

10. BESI ( Fe )
MANFAAT : Berperan pada proses-proses fisiologis tanaman, seperti pro-ses pernapasan, pembentukan klorofil dan fotosintesis.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUH-KAN PUPUK INI :
Daun muda berawrna putih pucat lalu keku ning- an, dan akhirnyarontok. Tanaman perlahan-lahan mati dimu-lai dari puncak.

11. MANGAN ( Mn )
MANFAAT : Membantu proses fotosin-tesis, dan berperan dalam pembentuk-an enzim-enzim tanaman.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUH-KAN PUPUK INI :
Pertumbuhan tanaman kerdil, daun berwarna kekuningan atau merah dan sering rontok. Pembentukan biji tidak sempurna.

12. MOLIBDENUM ( Mo )
MANFAAT : Fungsi sama seperti Cu, berperan sebagai pengikat nitrogen bebas udara untuk pembentukan pro-tein, dan menjadi komponen pemben-tuk enzim pada bakteri bintil akar ta-naman leguminose.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUH-KAN PUPUK INI :
Daun berubah warna, keriput dan me-lengkung seperti mangkuk. Muncul bintik-bintik kuning disetiap lembaran daun, dan akhirnya mati. Pertumbuh-an tanaman terhenti.

13. SENG ( Zn )
MANFAAT : Mmebantu pembentukan auksin, klorofil, dan karbohidrat.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN
PUPUK INI :
Daun berwarna kuning pucat atau ke-merahan, muncul bercak-bercak putih dipermukaan daun hingga akhirnya mengering, berlubang dan mati. Per-kembangan akar tidak sempurna, se-hingga berumur pendek dan tidak su-bur.


Jenis Pupuk dan Manfaatnya

Pupuk merupakan salah satu faktor produksi utama selain lahan, tenaga kerja dan modal. Pemupukan berimbang memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan hasil pertanian. Kandungan zat hara N, P, K dalam tanah berbeda-beda, tergantung sifat-sifat tanahnya. Sebagai contoh kandunagn zat hara pada tanah yang berat/liat akan berbeda dengan tanah berpasir. Oleh karena itu jenis dan dosis pupuk pada kedua jenis tanah tersebut harus berbeda.
Pemupukan bertujuan untuk menambah zat-zat dan unsur-unsur makanan yang dibutuhkan oleh tanaman di dalam tanah. Sebagai seorang petani kita harus mengenal jenis pupuk dan juga manfaatnya.
Pupuk dapat dibedakan berdasarkan bahan asal, senyawa, fasa, cara penggunaan, reaksi fisiologi, jumlah dan macam hara yang dikandungnya.

a. Pupuk Organik

Pupuk organik adalah semua sisa bahan tanaman, pupuk hijau, dan kotoran hewan yang mempunyai kandungan unsur hara rendah. Pupuk organik tersedia setelah zat tersebut mengalami proses pembusukan oleh mikro organisme. Selain pupuk anorganik/kimia, pupuk organik juga sebaiknya dberikan pada tanaman. Macam-macam pupuk organic adalah sebagi berikut:


1.    Kompos
Pupuk kompos adalah pupuk yang dibuat dengan cara membusukkan sisa-sisa tanaman. Pupuk jenis ini berfungsi sebagai pemberi unsur-unsur hara yang berguna untuk perbaikan struktur tanah.






2.    Pupuk Hijau
Pupuk hijau adalah bagian tumbuhan hijau yang mati dan tertimbun dalam tanah.
Pupuk organik jenis ini mempunyai perimbangan C/N rendah, sehingga dapat terurai dan cepat tersedia bagi tanaman. Pupuk hijau sebagai sumber nitrogen cukup baik di daerah tropis, yaitu sebagai pupuk organik sebagi penambah unsur mikro dan perbaikan struktur tanah.

3.    Pupuk kandang
pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Kandungan hara dalam pupuk kandang rata-rata sekitar 55% N, 25% P2O5, dan 5% K2O (tergantung dari jenis hewan dan bahan makanannya). Makin lama pupuk kandang mengalamai proses pembusukan, makin rendah perimbangan C/N-nya.




b. Pupuk Anorganik

Pupuk anorganik atau pupuk buatan (dari senyawa anorganik) adlah pupuk yang sengaja dibuat oleh manusia dalam pabrik dan mengandung unsur hara tertentu dalam kadar tinggi. Pupuk anorganik digunakan untuk mengatasi kekurangan mineral murni dari alam yang diperlukan tumbuhan untuk hidup secara wajar. Pupuk anorganik dapat menghasilkan bulir hijau dan yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis.

Berdasarkan fasa-nya dibedakan :
⦁    Pupuk padat. Pupuk padat umumnya mempunyai kelarutan yang beragam mulai yang mudah larut air sampai yang sukar larut.
⦁    Pupuk cair. Pupuk ini berupa cairan, cara penggunaannya dilarutkan dulu dengan air. Umumnya pupuk ini disemprotkan ke daun. Karena mengandung banyak hara, baik makro maupun mikro, harganya relatif mahal. Pupuk amoniak cair merupakan pupuk cair yang kadar N nya sangat tinggi sekitar 83%, penggunaannya dapat lewat tanah (injeksikan).

Berdasarkan cara penggunaannya dibedakan :
⦁    Pupuk daun ialah pupuk yang cara pemupukan dilarutkan dalam air dan disemprotkan pada permukaan daun.
⦁    Pupuk aksr atau pupuk tanah ialah pupuk yang diberikan ke dalam tanah disekitar akar agar diserap oleh akar tanaman.

Berdasarkan reaksi fisiologisnya dibedakan :
⦁    Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologisnya masam artinya bila pupuk tersebut diberikan ke dalam tanah ada kecenderungan tanah menjadi lebih masam (pH menjadi lebih rendah). Misalnya Za dan urea.
⦁    Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis basis ialah pupuk yang bila diberikan ke dalam tanah menyebabkan pH tanah cenderung naik misalnya: pupuk chili salpeter, calnitro, kalsium sianida.

Berdasarkan jumlah hara yang dikandungnya dibedakan :
⦁    Pupuk yang hanya mengandung satu hara tanaman saja. Misalnya : urea hanya mengandung hara N, TSP hanya dipentingkan P saja (sebetulnya mengandung Ca).
⦁    Pupuk majemuk ialah pupuk yang mengandung dua atau lebih dua hara tanaman. Contohnya: NPK, amophoska, Nitrophoska dan rustika.

Berdasarkan macam hara tanaman dibedakan :
⦁    Pupuk makro ialah pupuk yang mengandung hanya hara makro saja : NPK, nitrophoska, gandasil.
⦁    Pupuk mikro ialah pupuk yang hanya mengandung hara mikro saja misalnya: mikrovet, mikroplet, metalik.
⦁    Campuran makro dan mikro misalnya pupuk gandasil, bayfolan, rustika. Sering juga ke dalam pupuk campur makro dan mikro ditambahkan juga zat pengatur tumbuh (hormon tumbuh).

    Pupuk Urea
Pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk Urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia NH2 CONH2, merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg urea mengandung 46 kg Nitrogen.
Unsur hara Nitrogen yang dikandung dalam pupuk Urea sangat besar kegunaannya bagi tanaman, untuk pertumbuhan dan perkembangan, antara lain:
⦁    Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau daun (chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat penting dalam proses fotosintesa
⦁    Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang dan lain-lain)
⦁    Menambah kandungan protein tanaman
⦁    Dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, holtikultura, tanaman perkebunan, usaha peternakan dan usaha perikanan
Gejala kekurangan unsur hara Nitrogen yaitu:
⦁    Daun tanaman berwarna pucat kekuning-kunigan
⦁    Daun tua berwarna kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini dimulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun
⦁    Dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari daun bagian bawah terus ke bagian atas
⦁    Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
⦁    Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, sering kali masak sebelum waktunya.

Pupuk sp-36
SP 36 merupakan pupuk fosfat yang berasal dari batuan fosfat yang ditambang. Kandungan unsur haranya dalam bentuk P2O5 SP 36 adalah 46 % yang lebih rendah dari TSP yaitu 36 %. Dalam air jika ditambahkan dengan ammonium sulfat akan menaikkan serapan fosfat oleh tanaman. Namun kekurangannya dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, lamban pemasakan dan produksi tanaman rendah. (Hakim, dkk, 1986).
Kandungan yang terdapat dipupuk sp-36
⦁    Kadar P2O5 total minimal 36%
⦁    Kadar P2O5 larut Asam Sitrat minimal 34%
⦁    Kadar P2O5 larut dalam air minimal 30%
⦁    Kadar air maksimal 5%
⦁    Kadar Asam Bebas sebagai H3PO4 maksimal 6%
⦁    Bentuk butiran
Sifat, manfaat dan keunggulan pupuk SP 36 yaitu: tidak higroskopis, mudah larut dalam air, sebagai sumber unsur hara Fosfor bagi tanaman, memacu pertumbuhan akar dan sistem perakaran yang baik, memacu pembentukan bunga dan masaknya buah/biji, mempercepat panen, memperbesar presentase terbentuknya bunga menjadi buah/biji, menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan

⦁    Pupuk KCl
Pembuatan pupuk KCl melalui proses ekstraksi bahan baku (deposit K) yang kemudian diteruskan dengan pemisahan bahan melalui penyulingan untuk menghasilkan pupuk KCl. Kalium klorida (KCl) merupakan salah satu jenis pupuk kalium yang juga termasuk pupuk tunggal. Kalium satu-satunya kation monovalen yang esensial bagi tanaman. Peran utama kalium ialah sebagai aktivator berbagai enzim. Kandungan utama dari endapan tambang kalsium adalah KCl dan sedikit K2SO4. Hal ini disebabkan karena umumnya tercampur dengan bahan lain seperti kotoran, pupuk ini harus dimurnikan terlebih dahulu. Hasil pemurniannya mengandung K2O sampai 60 %.
    Pupuk Kalium (KCl) berfungsi mengurangi efek negative dari pupuk N, memperkuat batang tanaman, meningkatkan pembentukan hijau dan karbohidrat pada buah serta ketahanan tanaman terhadap penyakit. Kekurangan hara kalium menyebabkan tanaman kerdil, lemah (tidak tegak, proses pengangkutan hara pernafasan dan fotosintesis terganggu yang pada akhirnya mengurangi produksi). Kelebihan kalium dapat menyebabkan daun cepat menua sebagai akibat kadar Magnesium daun dapat menurun. Kadang-kadang menjadi tingkat terendah sehingga aktivitas fotosintesa terganggu. Keunggulannya yaitu daun tua hijau gelap atau coklat/kemerahan.
⦁     Pupuk Kompos
Kandungan pupuk kompos adalah bahan organik yang mencapai 18 % bahkan ada yang mencapai 59 %. Unsur lain yang dikandung oleh kompos adalah nitrogen, fosfor, kalsium, kalium dan magnesium. Manfaat bokhasi pada lahan pertanian yaitu : mampu menggantikan dan mengefektifkan penggunaan pupuk kimia (anorganik) sehingga biaya pembelian pupuk dapat ditekan, bebas dari biji tanaman liar (gulma), tidak berbau dan mudah digunakan dan memperbaiki derajat keasaman tanah, selain itu sangat berguna untuk menyuburkan tanaman.

 Pupuk Za
⦁    memperbaiki kualitas dan meningkatkan produksi serta nilai gizi hasil panen dan pakan ternak karena peningkatan kadar protein pati, padi, gula, lemak, vitamin, dll.
⦁    Memperbaiki rasa dan warna hasil panen.
⦁    Tanaman lebih sehat dan lebih tahan terhadap gangguan lingkungan (hama, penyakit, kekeringan)
Manfaat belerang bagi tanaman yaitu: membantu pembentukan butiran hijau daun hingga menjadi lebih hijau, menambahkan kandungan protein dan vitamanin hasil panen, meningkatkan jumlah anakan yang menghasilkan (pada tanaman padi), berperan penting pada proses pembulatan zat gula, memperbaiki warna, aroma,dan kelenturan daun khususnya tembakau.
Gejalah kekurangan unsur hara belerang antara lain seperti: Tanaman tumbuh kerdil, kurus dan panjang, pertumbuhan dan kematangan terlambat, terutama pada tanaman biji-bijian, pada sebagian besar tanaman, daun muda berwarna hijau kekuning-kuningan, merah sampai tulang daun. Pada beberapa tanaman seperti tembakau, jeruk dan kapas, gejala lebih dahulu terlihat pada daun tua, pada tanaman kacang-kacangan pembentukan bintil akar berkurang, buah-buahan tidak matang sempurna dan warnanya menjadi hijau terang, timbul bintik-bintik pada daun, seperti pada kentang.

TINGKAT KELARUTAN
⦁    Pupuk Urea
 Tingkat kelarutan Pupuk Urea  sangat mudah larut dalam air dan bereaksi cepat, juga mudak menguap dalam bentuk ammonia. Hal ini sesuai dengan pendapat (Novisan ,2003), bahwa Nitrogen yang ada dalam tanah dapat hilang karena terjadinya penguapan, pencucian oleh air, atau terbawa bersama tanaman, tanah yang basa atau sangat padat bias menyebabkan kondisi anaerob (tidak terdapat cukup oksigen di dalam tanah).

⦁    Pupuk SP36
 Tingkat kelarutan Pupuk SP36 agak sulit larut di dalam air dan bereaksi lambat karena reaksi kimianya tergolong netral, tidak higroskopis, dan tidak bersifat membakar. Hal ini sesuai dengan pendapat (Novisa, 2003) bahwa ketersedian phosphor di dalam tanah ditentukan oleh banyak factor tetapi yang paling penting adalah pH tanah. Pada tanah ber-pH rendah (asam), phosphor akan bereaksi dengan ion besi dan aluminium. Reaksi ini membentuk besi fosfat atau aluminium fosfat yang sukar larut di dalam air sehingga tidak dapat digunakan oleh tanaman

⦁    Pupuk NPK
 Tingkat kelarutan Pupuk NPK ini mudah larut dalam air karena N dalam bentuk ammonium dan nitrat yang tidak dilapisi bahan penolakan air.ini disebabkan rena peningkatan kebutuhan tanaman pada seluruh unsur hara esensial. Tidak hanya unsure makro primer, tetapi juga unsure makro sekunder dan unsure mikro. 

. Pupuk KCl
Tingkat kelarutan pupuk KCl ini sulit larut dalam air karena bereaksi agak asam, dan bersifat higrokopis.

⦁    Pupuk Bokasi
 Tingkat kelarutan bokasi tidak mudah larut dalam air meskipun pupuk bokasi ini termasuk memiliki kandungan bahan organik yang tinggi, hal ini disebabkan karena salah satu sifat-sifat bokasi yang membuat tingkat kelarutannya rendah.

Semoga Bermanfaat,

Pembibitan Sawit


Pembibitan Kelapa Sawit


Penanaman kelapa sawit harus dengan perencanaa yang matang karena sekali salah menanam maka efeknya bisa 25 tahun. Bibit kelapa sawit yang unggul diperoleh dari pemilihan varietas yang unggul, pembelian benih bersertifikat, penanaman, dan pemeliharaan yang baik.
             Ada dua jenis pembibitan yang sering dilakukan oleh perusahaan perkebunan, yaitu pembibitan single stage dan double stage. Pembibitan single stage adalah metode pembibitan dengan satu tahapan dimana benih langsung ditanam pada large bag berukuran 40 cm x 50 cm (tebal 0.2 mm) di lapangan. Pada awalnya jarak antar large bag diletakkan saling berdekatan dan ketika bibit berumur 3 bulan baru diletakkan berjauhan dengan jarak tanam 90 cm x 90 cm x 90 cm. Double stage adalah metode pembibitan dengan tahapan pre nursery  selama 3 bulan dan main nursery selama 9 bulan. Pada tahapan pre nursery kecambah ditanam pada baby bag berukuran 14 cm x 23 cm (tebal 0.1 mm) di bedengan dan ketika berumur 3 bulan bibit dipindahkan menuju main nursery dengan mengganti polybagnya dengan tipe large bag. Ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam mengelola suatu pembibitan kelapa sawit, diantaranya:

a.       Pemilihan Lokasi Pembibitan
-          Lokasi pembibitan harus dekat dengan sumber air
-          Lahan pembibitan harus berareal datar.
-          Lokasi pembibitan harus dekat dengan pemukiman agar dapat mudah dikontrol.
-          Lokasi pembibitan harus terbebas dari hama dan penyakit tanaman.
-          Memiliki drainase yang baik
b.      Persiapan Pre Nursery
-          Lokasi antara pre nursery dan main nursery harus saling berdekatan dan bersih dari gulma.
-          Bedengan untuk pre nursery dibuat arah Timur-Barat dengan lebar 1.2 m dan hindari adanya guludan tanah. Jarak antar bedengan 0.6-1.0 m dengan ditepi bedengan diberi papan penahan.
-          Naungan tidak wajib ada pada pembibitan pre nursery kelapa sawit. Apabila akan memakai naungan maka intensitas naungan adalah 60% dengan lama naungan hingga bibit berumur 10 minggu. Dua minggu sebelum transplanting naungan dihilangkan secara bertahap agar bibit tidak stres ketika dipindah ke lapangan terbuka.

c.       Penanaman Kecambah
-          Kebutuhan baby bag untuk penanaman adalah ± 200 + 2 % (untuk kebutuhan 1 ha ketika transplanting “ 200 kecambah”).
-          Tanah yang digunakan adalah tanah top soil yang sudah diayak sebelumnya untuk memisahkan batu atau partikel besar lainnya.
-          Tanah yang sudah diayak selanjutnya dimasukkan ke dalam baby bag sebanyak ± 1 kg tanah + 10 gram TSP. Pengisian tanah ke baby bag harus dalam keadaan kering agar tidak terjadi pemadatan tanah. Kegiatan pengisian tanah ke dalam baby bag harus selesai seminggu sebelum penanaman dan setiap hari baby bag harus disiram dengan air.

d.      Seleksi Kecambah & Bibit
-          Sebelum melakukan penanaman, kecambah terlebih dahulu dikelompokkan berdasarkan percepatan pertumbuhannya. Selanjutnya, kecambah diseleksi sesuai kenormalan kecambah.  Jenis kecambah yang normal adalah sebagai berikut: kecambah dengan panjang plumula-radikula 10 mm atau 25 mm, kecambah dengan bentuk membantat, kecambah dengan akar terpuntir, serta kecambah dengan akar dan pucuk terpuntir. Sedangkan jenis kecambah abnormal adalah sebagai berikut: kecambah bentuk garputala, kecambah bentuk garputala dan mata pancing, kecambah bentuk tongkat pengait, kecambah tanpa akar, dan kecambah terhambat.
-          Seleksi juga terdapat pada tahap pre nursery dan main nursery. Pada tahap pre nursery bibit diseleksi pada umur 4-6 minggu dan sebelum bibit ditransplanting menuju main nursery. Di tahap main nursery seleksi dilakukan pada bibit umur 3-4 bulan, 9 bulan, dan sebelum bibit ditransplanting menuju lahan.
-          Pada pre nursery, jenis bibit yang abnormal adalah sebagai berikut, twisted shoot, chollenta, khimera, grass leaf, rolled leaf, dan crinkle leaf. Sedangkan jenis bibit yang abnormal pada main nursery adalah khimera, juvenil, short broad pinnae, wide internode, short internode, narrow pinnae, erect, tunas datar, bibit terkena penyakit (antraknosa sp, culvularia sp, corticum sp), dan crown diseases.
e.       Penyiraman
-          Seminggu sebelum kecambah ditanam, baby bag harus disiram dengan air setiap hari.
-          Pada tahap pre nursery, bibit disiram dua kali sehari dengan jumlah 0.2-0.3 Liter/hari. Penyiraman dilakukan pagi dan sore hari.
-          Sebelum bibit ditransplanting menuju main nursery, large bag disiram dengan air hingga keadaan jenuh air.
-          Pada tahap main nursery, bibit disiram sebanyak dua kali sehari sebanyak 2-3 liter/hari.
f.       Pemupukan
-          Pada tahap pre nursery, pemupukan pertama kali dilakukan ketika memasukkan tanah pada baby bag. Pupuk yang digunakan adalah TSP dengan dosis 10 gram/baby bag. Selanjutnya, kecambah yang sudah ditanam di pupuk pada umur 4 minggu dengan pupuk urea. Bibit yang baru tumbuh tidak dibenarkan dipupuk dalam bentuk granula sehingga pupuk diaplikasikan dengan cara disemprot. Pupuk urea sebanyak 30 gram dilarutkan dengan 14700 ml air dan diaplikasikan pada 500 bibit. Pupuk tersebut selalu diberikan seminggu sekali hingga bibit berumur 10 minggu. Di minggu ke 11 dan 12 bibit dipupuk dengan 40 gram urea + 15 gram MOP. Pupuk tersebut dilarutkan dengan 14700 ml air dan diaplikasikan pada 500 bibit.
-          Selanjutnya di tahap main nursery, tanah pada large bag sebelumnya seminggu sebelum transplanting sudah dicampurkan dengan pupuk TSP sebanyak (30 gram TSP + 50 gram dolomit)/large bag. Selanjutnya bibit dipupuk dengan pupuk NPK 15:15:6:4 sebanyak 4 gram di minggu ke 13 dan 15. Berikut adalah jadwal pemupukan di main nursery
Umur bibit (bulan)
Cara aplikasi
Jumlah pupuk per bibit
13
Disebar
4 g NPK (15:15:6:4)
15
Disebar
4 g NPK (15:15:6:4)
17
Disebar
5 g NPK (12:12:17:2)
19
Disebar
5 g NPK (12:12:17:2)
21
Disebar
7.5 g NPK (12:12:17:2)
23
Disebar
7.5 g NPK (12:12:17:2)
25
Disebar
7.5 g NPK (12:12:17:2)
27
Disebar
7.5 g NPK (12:12:17:2)
29
Disebar
10 g NPK (12:12:17:2)
31
Disebar
10 g NPK (12:12:17:2)
33
Disebar
15 g NPK (12:12:17:2)
35
Disebar
15 g NPK (12:12:17:2)
37
Disebar
15 g NPK (12:12:17:2)
39
Disebar
15 g NPK (12:12:17:2)
41
Disebar
18 g NPK (12:12:17:2)
43
Disebar
18 g NPK (12:12:17:2)
45
Disebar
18 g NPK (12:12:17:2)
47
Disebar
18 g NPK (12:12:17:2)
49
Disebar
18 g NPK (12:12:17:2)
51
Disebar
18 g NPK (12:12:17:2)

g.      Pemindahan Bibit ke Lapangan
-          Bibit yang sudah berumur 12 bulan sudah siap untuk dipindah tanamankan. Satu bulan sebelum dipindahkan bibit diangkat dan diputar 1800 untuk memutus perakaran yang sudah menembus large bag. Hal tersebut juga untuk mengantisipasi stres ketika tanaman dipindahkan. Perlakuan tersebut diulangi dua minggu kemudian.
-          Sebelum bibit dipindah tanamankan terlebih dahulu disiram hingga jenuh air.
-          Pemindahkan bibit harus dilakukan hati-hati agar tidak ada organ tanaman yang rusak.

Semoga Bermanfaat 
Kunjungi Kebun Kami di :
Jl.T.Amir Hamzah Km.28,5 
Binjai Utara.
CP : 085276720954 (Nizam)
Menyediakan Aneka Bibit Tanaman