Senin, 08 Desember 2014

Jambu Madu

Budidaya Jambu Madu Deli

 Mengenal Jambu Madu Deli


Jambu air madu tergolong didalam keluarga Myrtaceae dan nama botaninya ialah Syzygium aqueum. Buah jambu mempunyai potensi yang tinggi untuk dimajukan dan mempunyai permintaan yang tinggi dikalangan pengemar buah-buahan tempatan. Kebiasaanya buah jambu air dimakan segar karena mempunyai rasa yang sederhana manis /manis, sangat lembut dan rapuh. pohon jambu air madu mudah dikembangkan namun memerlukan ketekunan dan disiplin dalam perawatan

Untuk mendapatkan buah yang berkualitas bagus, pemilihan bibit adalah hal utama yang harus dilakukan. Anda harus benar-benar pandai memilih bibit jambu madu yang berkualitas baik, sebaiknya bibit jambu didapatkan dari para petani jambu yang telah terbukti hasilnya.

Menanam jambu madu dapat dilakukan dengan teknik tabulampot, dan ini merupakan cara terbaik yang seperti yang dilakukan dikebun kami. Kelebihan dari teknik ini adalah anda tidak memerlukan lahan yang luas, pohon yang dihasilkan lebih pendek, lebih mudah dalam perawatan hariannya serta lebih memudahkan pada saat pemanenan. pembiakan bibit dapat dilakukan dengan menggunakan metode cangkok atau stek. Pembiakan secara ini amat mudah dan gampang dilakukan. metode pembiakan stek memakan waktu sekitar 30-45 hari untuk mengeluarkan akar dan kemudian pindahkan kedalam polibag kecil.
Untuk tanaman di kebun, jarak tanaman yang dianjurkan ialah 3 m x 3 meter atau minimal jarak 2,5 meter antar pot untuk memberikan ruang yang cukup bagi pertumbuhan batang dan ranting, serta memudahkan perawatan.untuk area lahan 1 Hektar dapat ditanami sekitar 1.111 pohon.  
Perlu diketahui bahwa sebenarnya buah jambu air (jambu madu) itu tidak kenal musim. Buah jambu madu (jambu air) bisa berbuah sepanjang tahun selama mendapatkan perawatan yang tepat. Jumlah yang bisa diperoleh setiap kali panen bisa mencapai 10 kg - 15 kg setiap pohon dengan rentang waktu 1,5 – 2 tahun sejak di tanam.

Memilih Pot
Agar tumbuh subur dan berbuah cepat sebaiknya Jambu madu ditanam didalam pot atau polybag dengan diameter 50 cm, sebagai media tanam digunakan campuran komposisi sebagian tanah,sebagian sekam,dan 2 bagian pupuk kandang, selain itu dapat plula ditambah pupuk kotoran burung dengan dosis 1kg/pot.Pengisian media tanam kira-kira 2/3 dari volume pot.
Pot yang sudah dipilih segera dibuat lubang-lubang drainase dibagian samping pot dan bawah. Sebelum mamasukan campuran media tanam sebaiknya lubang pot diberikan kerikil agar media tidak ikut keluar bersama air siraman.

Menanam Bibit
Siapkan bibit dalam polibag yang hendak dipindahkan ke pot. Sebelum dipindah, bibit tanaman harus disiram dulu maksudnya agar tanah dalam polybag tidak hancur, setelah itu sisi polybag digunting dan tanaman dikeluarkan secara hati-hati jangan sampai tanah dalam polybag pecah.
lalu bibit ditanam dibagian tengah pot,kemudian media tanam diisi lagi di pot namaun tidak dsampai penuh sisakan lebih kurang 5 cm untuk air penyiraman. Jika sudah ditanam maka harus segera disiram sampai jenuh,.

Penyiraman

Penanaman bibit pada musim hujan, dapat membantu mengurangi penyiraman,mengurangi kematian bibit yang tinggi, menjaga kelembaban tanah serta suhu disekitarnya.

Penyiraman biasa dilakukan dengan 2 metode : 
1. Penyiraman otomatis (irigasi tetes)
Penggunaan sistem pengairan tetes, memerlukan kolam air yang dilengkapi dengan pam air, saluran pipa pengairan utama dan pipa kecil yang langsung dihubungkan kemasing-masing pot. Bibit memerlukan jumlah air yang mencukupi sekurang-kurangnya 8 liter sehari.
2. Penyiraman Manual
Penyiraman air secara manual/tangan dapat dipratekkan dengan menggunakan tong penyiram air ataupun menggunakan selang air yang dihubungkan langsung dari pompa air.

Sekiranya bibit ditanam berdekatan dengan rumah, pengggunaan air pipa dapat membantu menyiram bibit dengan cepat dan sempurna. Pada kebiasaannya, selang yang panjang dan fleksibal boleh digunakan untuk menyiram bibit.

Penyiraman dilakukan 2x sehari pagi dan sore hari, jika kondisi cuaca hujan dapat disesuaikan dengan curah hujan untuk mengurangi penyiraman.
Pengendalian rumput

Rumput yang ditumbuh dikeliling Pot/pohon perlu dibersihkan dengan menggunakan cangkul atau racun kimia (racun paraquat atau glphosate).

Pembersihan  rumput dengan menggunakan racun kimia perlu dilakukan sekurang-kurangnya 2-3 bulan sekali dikawasan yang luas.

Pemupukan
Pemupukan dapat dibagi kedalam 2 periode :
1. Masa Pertumbuhan (vegetatif)
Pemupukan dapat dilakukan 1 kali/minggu dengan memberikan pupuk pertumbuhan seperti kombinasi NPK 15.15.6.4 dengan dosis 10gr/pohon dan canpuran pupuk kandang (sebaiknya yang telah melewati tahap komposting)
2. Masa Pembuahan (Generatif )
pada saat memasuki periode pembuahan dapat diberikan pupuk seimbang seperti NPK 16.16.16 dengan dosis 20 gr/pohon dikombinasi dengan campuran pupuk kandang (sebaiknya kotoran unggas)

pola pemupukan yang tepat dan cukup akan mengeluarkan buah jambu air dengan lebat dan berkualitas.

Penggunaan pupuk organik dapat membantu menyuburkan tanah, memperbaiki tekstur dan struktur tanah, menambah/mengantikan zat makanan yang hilang dan menyimpan air. Kadar pemupukan bergantung kepada umur pokok dan kesuburan tanah


Pemangkasan 

Pemangkasan perlu dilakukan pada pohon jambu secara periodik, pada masa awal pertumbuhan bertujuan pembentukan batang dan ranting, , memperbaiki sistem pengudaraan , menjaga serangan hama serta memudahkan dalam perawatan.

Dalam sistem pemangkasan ini, pokok dibentuk dari awal pertumbuhan lsekitar 6 bulan penanaman agar pohon menjadi rindang dan mudah untuk dibentuk.

Pemangkasan pembentukkan pokok kecil dilakukan dengan membiarkan 2-3 dahan utama untuk mewujudkan ranting pembungaan dan pembuahan.

Pengendalian Hama 
Musuh utama yang biasa menyerang pokok jambu air diantaranya seperti berikut :

1) Lalat Buah - Buah jambu diserang pada saat buah mulai putik, larva akan mengorek dan merusak si buah. disarankan menggunakan perangkap lalat buah jantan sebagai umpan dengan menggunakan methyl eugenol. Selain itu, bungkus putik buah dengan menggunakan kantong kertas atau plastik untuk menghindari resiko hama.

2) Ulat Pemakan Daun – Serangan dapat dilihat pada daun yang belum terbuka dan merusak daun dan pucuk muda.dapat dilakukan dengan penyemprotan insectisida dan cairan pengendali hama yang banyak dijual.


Pemanenan 
Panen dilakukan pada saat buah benar-benar matang pohon.

Buah yang bisa dipanen menunjukan tanda hijau kemerahan dengan bulu buah yang sudah menghitam

Panen dilakukan dengan hati-hati memutik satu demi satu buah dan ditempatkan keranjang yang sudah dilapisi kertas

Semoga Bermanfaat....
Kunjungi Kebun Kami di :
Jl.T.Amir Hamzah Km.28,5 
Binjai Utara.
CP : 085276720954 (Nizam)
Menyediakan Aneka Bibit Tanaman